Rabu, 16 Mei 2012

Tata Pencahayaan di Tempat Kerja

Pencahayaan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk melihat obyek-obyek secara jelas, cepat tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan yang baik, akan makin diperlukan apabila kita mengerjakan suatu pekerjaan yang memerlukan ketelitian karena penglihatan. Kenyamanan di dalam bangunan gedung dan tempat kerja dapat dilakukan seefektif mungkin.Tata cara Perencanaa Sistem Pencahayaan Alami pada bangunan gedung bertujuan melengkapi peraturan-peraturan kenyamanan dan konservasi energi yang telah ada dan merupakan persyaratan minimum bagi bangunan gedung. Pembahasan Tata Cara Perencanaan Sistem Pencahayaan Alami pada bangunan gedung meliputi : kriteria perancangan, cara perancangan pencahayaan alami siang hari, pengujian dan pemeliharaan.
Tingkat Pencahayaan Alami dalam Ruang

Tingkat pencahayaan alami di dalam ruangan ditentukan oleh tingkat pencahayaan langit
pada bidang datar di lapangan terbuka pada waktu yang sama.
Perbandingan tingkat pencahayaan alami di dalam ruangan dan pencahayaan alami pada
bidang datar di lapangan terbuka ditentukan oleh :
a) hubungan geometris antara titik ukur dan lubang cahaya.
b) ukuran dan posisi lubang cahaya.
c) distribusi terang langit.
d) bagian langit yang dapat dilihat dari titik ukur.

Faktor Pencahayaan Alami Siang Hari

Faktor pencahayaan alami siang hari adalah perbandingan tingkat pencahayaan pada
suatu titik dari suatu bidang tertentu di dalam suatu ruangan terhadap tingkat
pencahayaan bidang datar di lapangan terbuka yang merupakan ukuran kinerja lubang
cahaya ruangan tersebut :
a. Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri dari 3 komponen meliputi :
1 ) Komponen langit (faktor langit) yakni komponen pencahayaan langsung dari
cahaya langit.
Tiga Komponen cahaya langit yang sampai pada suatu titik di bidang kerja.
2) Komponen refleksi luar (faktor refleksi luar) yakni komponen pencahayaan
yang berasal dari refleksi benda-benda yang berada di sekitar bangunan yang
bersangkutan.
3) Komponen refleksi dalam (faktor refleksi dalam) yakni komponen pencahayaan
yang berasal dad refleksi permukaan-permukaan dalam ruangan, dan cahaya
yang masuk ke dalam ruangan akibat refleksi benda-benda di luar ruangan.
Pencahayaan Alami clan Was Lubang Cahaya
a) Untuk memperoleh kualitas pencahayaan yang diinginkan maka di dalam perancangan
pedu diperhatikan hal-hal yang mempengaruhi kualitas pencahayaan tersebut.
Kualitas pencahayaan alami siang hari dalam ruangan ditentukan oleh
1). perbandingan luas lubang cahaya dan luas lantai.
2). bentuk dan letak lubang cahaya.
3). faktor refleksi cahaya dari permukaan di dalam ruangan.
b) Kedudukan Lubang Cahaya
Disamping ketiga faktor tersebut pada 5.2, perlu diperhatikan kedudukan lubang cahaya terhadap bagian lain dari bangunan dan keadaan lingkungan sekitamya yang dapat merupakan penghalang bagi masuknya cahaya kedalam ruangan.Maka dari itu tata pencahayaan di tempat kerja sangatlah penting untuk melakukan pekerjaan tersebut, pekerjaan di industri dapat menghemat listrik dengan cara membuat lubang cahaya dari gedung supaya sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam. Kelebihan dari cahaya sinar matahari yaitu cahaya yang terang benderang secara alami dan tidak dapat di buat oleh manusia sekalipun. kelebihan lainnya dari pencahayaan dari sinar matahari yaitu fentilasi udara sangatlah besar sehingga para pekerja tidak akan kesulitan udara segar, dan tidak memerlukan AC. di mana sinar matahari pada siang hari selama kurang lebih 12 jam dapat memberikan kebutuhan terhadap makhluk hidup. Sehubungan dengan itu, aktivitas kita dalam bekerja bersumber dari cahaya matahari dan pencahayaan buatan, yaitu listrik.
Cahaya buatan adalah cahaya yang berasal dari hasil karya manusia berupa lampu yang dapat menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada. Cahaya buatan yang tidak baik tentunya akan mengganggu aktivitas keseharian kita, misalnya ditempat kita bekerja. Bahkan, dengan cahaya buatan yang baik dan disaring dari “kesilauan” akan bisa mempertinggi aktivitas kita dalam bekerja jika dibandingkan jika beraktivitas pada cahaya siang alamiah.
Perkembangan cahaya buatan dimulai dari cahaya obor dari kayu cemara, lampu minyak tanah, lilin, lampu gas sampai pada lampu listrik. Setelah listrik diketemukan, mungkin lampu-lampu jenis lain ada yang sudah tidak dipergunakan lagi.


Efek pencahayaan ini bisa terjadi melalui tiga cara, yaitu; direct (langsung), dimana cahaya yang diterima langsung dari sumbernya, misalnya lampu meja untuk membaca; indirect (tak langsung), dimana bila cahaya yang diterima merupakan hasil pantulan dinding dan loteng, seperti halnya di ruang tamu; semi direct (genural diffusing), apabila cahaya itu datang dan dipancarkan kesegala jurusan, seperti halnya di kantor-kantor.


Dalam menggunakan cahaya buatan, haruslah memenuhi beberapa syarat agar tidak menimbulkan gangguan pada kesehatan mata, yaitu;
Pertama, pencahayaan buatan tidak boleh menimbulkan pertambahan udara (di tempat kerja, misalnya) yang berlebihan. Jika hal ini terjadi, diusahakan supaya suhu tersebut turun, misalnya dengan mengusahakan pengaturan ventilasi, AC, dan fan;


Kedua, sumber haruslah bisa memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap, menyebar, merata, tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu.


Ketiga, pencahayaan haruslah cukup intensitasnya, sesuai dengan beban aktivitas (bekerja) yang dilakukan oleh seseorang yang sedang melakukan suatu pekerja
an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar